Kita adalah...
Kita adalah?
Pengharap impian?
Pengagum sepi?
Penikmat kemenangan?
Pembenci kekalahan?
Pencinta kebersamaan?
Begitukah kita?
Kalau boleh gue bilang, kita adalah barisan sebuah masalah.
Tapi lucunya kita justru benci banget sama masalah.
Nggak peduli berapa banyak kita coba menghindar dari masalah,
dia pasti datang lagi.
Karena kadang cuma ada satu jalan untuk lewatin sebuah masalah.
Yup. Straight to it!
Seringkali kita ngerasa sepi. Bukan karena kita sendirian.
Tapi seringnya karena beragam alasan tanpa nalar yang buat kita jauh
dari keramaian—kebersamaan, kehangatan.
Tapi apa sih yang buat kemenangan selalu terasa manis, menyenangkan?
Dan kekalahan seringkali terasa pahit, dan menyakitkan?
Lagi-lagi menurut gue, menang atau kalah cuma dua buah objek yang saling
bersisian.
Tapi fokus kita selalu cuma ke satu sisi, menang!
Dan lupa apa arti: kenapa kalah diciptakan?
Pernah nggak sih kita sadar dan nengok ke belakang?
(payah lu mah, jal. Nggak bisa move on)
Bukan, ini bukan soal nggak bisa move on.
Ini tentang: seringkali kemenangan kita, selalu butuh banyak pijakan
hasil kekalahan.
Dan semua itu menuntun kita ke satu titik yang kita sebut, kebersamaan.
Karena lagi-lagi, ego kita seringkali terlalu tinggi untuk sedikit aja merasa
berapa banyak kekalahan manis yang kita lalui.
Momen di mana kita harusnya merasakan kemenangan yang sesungguhnya.
Sebelum akhirnya kita sadar, hidup bukan melulu soal menang atau kalah.
Menurut gue menang atau kalah bukan sebuah tujuan.
Mereka justru proses, di mana kita—manusia, dituntut untuk sadar.
Kalau kita sendiri adalah... sebuah proses tanpa akhir.

0 komentar:
Post a Comment